Mengenal Penelitian Korelasional Untuk Pendidikan

Pengertian Penelitian Korelasional

Apakah yg dimaksud dengan penelitian korelasional itu? Penelitian korelasional yaitu suatu jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan umum untuk penelitian yg berfokus pada penaksiran kovariasi di antara variabel-variabel yg muncul secara alami. Penelitian korelasional bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan yg sifatnya prediktif dengan memakai teknik hubungan atau statistik lain yg lebih modern. Hasil penelitian korelasional sanggup dipakai untuk pengambilan suatu keputusan. Kelemahan dari penelitian korelasional yaitu duduk masalah penafsirak hubungan kausal.

Penelitian korelasional berbeda dengan penelitian deskriptif. Walaupun penelitian korelasional kadangkala dianggap sbg penelitian deskriptif, lantaran penelitian korelasional sanggup mendeskripsikan suatu kondisi yg telah ada. Tetapi aslinya, kondisi yg dideskripsikan ini berbeda dengan kondisi yg dideskripsikan oleh sebuah penelitian deskriptif berupa laporan diri atau hasil studi observasi. Penelitian korelasional mendeskripsikan dalam istilah kuantitatif tingkatan di mana variabel-variabel saling berhubungan.

 Apakah yg dimaksud dengan penelitian korelasional itu Mengenal Penelitian Korelasional untuk Pendidikan
ayo mengenal penelitian korelasional

Penelitian korelasional memerlukan pengumpulan data sehingga sanggup ditentukan apakah, dan pada tingkatan apa, terdapat hubungan antara 2 atau lebih variabel yg dikuantitatifkan tersebut. Tingkatan hubungan ditunjukkan sbg koefisien korelasi. Bilamana terdapat hubungan antara 2 variabel, maka ini bermakna bahwa skor pada rentangan tertentu dari suatu  pengukuran berasosiasi dengan skor pada rentang tertentu dari pengukuran yg lain.

Contohnya, terdapat hubungan antara intelejensi dengan prestasi akademik. Subyek yg mempunyai skor tinggi untuk intelejensi  mempunyai rata-rata prestasi akademik yg tinggi, demikian sebaliknya. Ketika suatu hubungan ditemukan, maka hubungan ini dipakai untuk membuat. prediksi.

Penelitian korelasional umumnya dipakai untuk mempelajari beberapa variabel yg diyakini mempunyai hubungan dengan sebuah variabel utama, ibarat hasil belajar. Beberapa variabel yg kemudian ternyata diketahui tidak mempunyai hubungan yg tinggi kemudian sanggup dibuang (dieliminir). Selanjutnya, variabel yg mempunyai hubungan tinggi kemudian sanggup diteliti lebih mendalam dengan metode penelitian kausal-komparatif (expost facto), atau sanggup pula dengan metode penelitian eksperimen bila hubungan (korelasi) antar variabel-variabel itu bersifat kausal (sebab akibat).

Penelitian korelasional akan sanggup melengkapi penaksiran seberapa sempurna hubungan 2 variabel. Pada variabel-variabel yg berafiliasi tinggi, nilai koefisien hubungan mendekati +1,00 (atau -1,00). Bila antara variabel-variabel tidak terdapat hubungan, maka koefisien hubungan akan mendekati 0,00. Jika koefisien hubungan semakin tinggi, maka prediksipun sanggup semakin sayarat.



Penelitian dengan survei seringkali menerapkan prinsip-prinsip penelitian korelasional. Survei sanggup berbeda dalam tujuan serta ruang lingkup. Akan tetapi satu hal yg niscaya mengenai survei yaitu dilsayakannya teknik sampling. Sampel harus dipilih secara hati-hati supaya sanggup dipakai untuk mewakili seluruh populasi penelitian. Survei sanggup memakai seperangkat pertanyaan berbentuk kuesioner. Sampling sendiri merupakan suatu mekanisme yg sangat umum dipakai dalam penelitian. Sampling sangat penting dalam tekniknya sedemikian rupa untuk memeproleh keterwakilan populasi dari sampel yg diambil untuk data penelitian. Keterwakilan ini akan memperlihatkan karakteristik serupa sbgmana populasi penelitian yg ada.

Manfaat Penelitian Korelasional

Sebagaimana telah dijelaskan di atas penelitian korelasional memungkin peneliti untuk mengetahui apakah suatu variabel berafiliasi dengan variabel lainnya. Hasilnya dalam bentuk angka desimal yg disebut koefisien korelasi. Hubungan yg diperoleh sanggup dimanfaatkan untuk:
Mengungkapkan hubungan antara variabel-variabel
Memprediksi skor subyek melalui skor variabel lain yg telah diketahui.

Jenis-Jenis Penelitian Korelasional

Beberapa jenis penelitian korelasional yaitu: (1) penelitian hubungan; (2) penelitian prediksi; (3) penelitian hubungan dan kausalitas.

Penelitian Hubungan

Meneliti hubungan antara satu variabel dengan variabel lain sangat mempunyai kegunaan untuk penelitian lebih lanjut. Pada penelitian selanjutnya variabel-variabel yg mempunyai hubungan ini sanggup dikontrol secara ketat pada penelitian eksperimen. Variabel-variabel yg berafiliasi tidak selalu memperlihatkan hubungan alasannya akhir atau kausalitas, walaupun peneliti seringkali terpengaruhi untuk menyimpulkan demikian. Penelitian apakah suatu variabe berafiliasi dengan variabel lainnya akan sangat mempunyai kegunaan untuk penelitian lebih lanjut sehingga sanggup menyederhanakan penelitian tersebut. Penelitian eksperimental misalnya, dengan pengontrolan variabel-variabel yg berafiliasi sanggup memudahkan pelaksanaannya.

Penelitian Prediksi

Penelitian korelasional sanggup dipakai untuk melsayakan studi wacana prediksi dari hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya. Misalnya, apakah prestasi berguru di SD yg tinggi berkorelasi dengan prestasi berguru di SMP, kemudian dapatkah nantinya diprediksi bila seseorang berprestasi di SD akan berprestasi di SMP?

Penelitian Korelasional dan Kausalitas

Penelitian korelasional sanggup berafiliasi erat dengan kausalitas (sebab-akibat). Untuk melanjutkan meneliti bagaimana hubungan alasannya akhir ini dilsayakanlah penelitian eksperimental.

Proses Dasar Penelitian Korelasional

Beberapa proses dasar yg harus dilsayakan dalam melakukan penelitian korelasional dengan survei yaitu sbg berikut: (1) menentukan masalah; (2) menentukan sampel dan instrumen penelitian; (3) membuat. desain dan menentukan mekanisme penelitian; dan (4) menganalisis data serta menginterpretasikannya.

Menentukan Masalah

Penentuan duduk masalah dalam sebuah penelitian sangatlah krusial, demikian juga dengan penelitian korelasional dengan survei. Seorang peneliti harus secara hati-hati membuat. daftar variabel-variabel. Kemudian menentukan variabel mana yg akan diteliti dengan mengajukan suatu hipotesis wacana hubungan yg diprediksikan. Pemilihan variabel-variabel penelitian haruslah melalui penalaran-penalaran mendalam secara deduktif atau secara induktif, dan banyak membaca mengenai teori-teori yg berafiliasi atau yg mendasarinya.

Memilih Sampel Penelitian dan Instrumen Penelitian yg akan Digunakan

Sampel yg dalam penelitian korelasional tetap harus berpedoman pada teknik sampling yg sahih. Minimal 30 subyek telah sanggup dikatakan sbg ukuran sampel yg diterima. Selain itu, sehabis pemilihan sampel dilsayakan, maka langkah berikutnya yaitu menentukan instrumen penelitian yg akan dipakai untuk menjaring data. Pemilihan instrumen juga sangat krusial lantaran berkaitan dengan data yg akan dianalisis. Bilamana instrumen yg dipakai tidak valid dan reliabel, maka hubungan hubungan yg diperoleh sanggup jadi akan bias.

Mendesain dan Menentukan Prosedur Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional mempunyai desain yg sederhana. Skor-skor atau data wacana variabel-variabel yg diperoleh dari setiap sampel yg telah ditentukan, dipasangkan dan dikorelasikan. Hasilnya akan diperoleh suatu angka yg disebut sbg koefisien korelasi. Angka ini memperlihatkan derajat atau tingkat hubungan antara 2 variabel yg dikorelasikan tadi. Beberapa penelitian korelasional sanggup saja melibatkan banyak variabel sehingga memerlukan statistik yg lebih rumit.

Prosedur penelitian korelasional yg sanggup dipakai oleh seorang peneliti sanggup banyak sekali macam, seperti: (1) hubungan bivariat; (2) regresi dan prediksi; (3) regresi jamak; (4) analisis faktor; rancangan korelasional untuk menarik kesimpulan kausal; dan (6) analisis sistem.

Menganalisis Data dan Menginterpreatsikan Hasil Penelitian Korelasional

Data yg diperoleh, sbgmana disebutkan di atas kemudian dihitung melalui suatu statitik yg disebut analisi korelasi. Hasilnya berbentuk bilangan desimal antara 0,00 – 1,00 atau antara -1,00 – 0,00. Koefisien hubungan ini memperlihatkan derajat atau tingkat hubungan variabel-variabel. Makara hubungan sanggup bersifat negatif atau bersifat positif.

Beberapa Kesalahan yg Sering Dilsayakan dalam Penelitian Korelasional

Beberapa peneliti kadangkala membuat. kesalahan ketika melsayakan penelitian korelasional. Beberapa kesalahan tersebut misalnya:
  • Mengasumsikan bahwa hubungan merupakan hubungan kausal (sebab akibat).
  • Menggunakan pendekatan sekali tembak (shorgun approach).
  • Menggunakan statistik yg tidak sempurna atau bahkan keliru.
  • Memilih memakai analisis bivariat padahal pada penelitiannya lebih cocok bila dipakai analisis multivariat.
  • Tidak melsayakan studi validitas silang
  • Menggunakan path analysis (analisis jalur) tanpa meninjau teori-teori atau asumsi
  • Keliru menentukan variabel kausal penting pada perencanaan penelitian
  • Melsayakan kesalahan penafsiran hasil statistik

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Mengenal Penelitian Korelasional Untuk Pendidikan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel