Siklus Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)
Siklus Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)
Sebagaimana PTK (Penelitian Tindakan Kelas), Perguruan Tinggi Swasta atau penelitian tindakan sekolah yg seyogyanya dilsayakan oleh kepala sekolah atau pengawas sekolah juga mempunyai siklus dalam pelaksanaannya. Memang baik PTK atau Perguruan Tinggi Swasta merupakan penelitian tindakan dengan ciri khas adanya siklus-siklus dalam pelaksanaannya.
siklus PTS |
Ada 4 tahapan dalam sebuah siklus Perguruan Tinggi Swasta (Penelitian Tindakan Sekolah) dan suatu penelitian tindakan sekolah harus dilsayakan dalam beberapa siklus. Ke-4 tahapan dalam sebuah siklus penelitian tindakan sekolah itu yaitu sbg berikut:
- Perencanaan (plan)
- Pelaksanaan tindakan (action)
- Pengamatan (observe)
- Refleksi (reflect)
Baiklah kini akan kita uraikan satu per satu mengenai tahapan-tahapan dalam siklus penelitian tindakan sekolah di atas
Perencanaan (plan)
Ketika seorang kepala sekolah atau pengawas sekolah menemukan dan ingin memecahkan suatu problem dengan melsayakan penelitian tindakan sekolah (pts), maka langkah pertama yg harus dilsayakan yaitu membuat. sebuah perencanaan tindakan yg akan diterapkan untuk memecahkan problem tersebut. Perencanaan (planning) harus dilsayakan secara matang yg berkaitan dengan tindakan yg akan diimplementasikan, penjadwalan, penentuan jenis instrumen yg akan dipakai untuk mengumpulkan warta dan data, pengembangan instrumen penjaring data, pengolahan data dan informasi, sampai personel-personel yg akan terlibat sbg bab dari proses kolaboratif penelitian tindakan sekolah yg akan dilsayakannya. Perencanaan yg dilsayakan haruslah memperlihatkan kerangka kerja yg terang tetapi tetap fleksibel alasannya yaitu sifat penelitian tindakan kelas yg memang mensyaratkan demikian. Tidak ada jaminan jikalau sebuah tindakan diterapkan maka akan diperoleh suatu hasil (pemecahan masalah) yg memuaskan. Karenanya dalam penelitian tindakan kelas ada tahapan berikutnya yg dikenal dengan istilah refleksi (reflect).Pelaksanaan tindakan (action)
Setelah kepala sekolah atau pengawas sekolah yg akan melakukan penelitian tindakan sekolah melsayakan perencanaan (plan), maka langkah berikutnya dalam sebuah siklus penelitian tindakannya yaitu melsayakan tindakan yg telah dipilih untuk memecahkan permasalahan yg sedang dihadapi. Tindakan diimplementasikan kepada subjek yg telah ditentukan sbg bab dari pemecahan masalah. Tindakan dilaksanakan tentunya nanti akan diamati (diobservasi) wacana bagaimana hasilnya. Pengamatan ini akan menjadi tahapan berikutnya dalam siklus penelitian tindakan sekolah (pts).Pengamatan (observe)
Selama melsayakan tindakan dan sehabis dilsayakan tindakan (action), maka tahapan yg juga harus dilsayakan oleh seorang kepala sekolah atau pengawas sekolah yg sedang melakukan Perguruan Tinggi Swasta yaitu pengamatan (observe). Ia harus memantau perkembangan atau kemajuan pemecahan problem melalui tindakan (action)-nya. Ia harus memantau pula hambatan-hambatan apa saja yg dialami serta kemungkinan-kemungkinan melsayakan perbaikan tindakan. Observasi dilsayakan untuk mengumpulkan warta yg diharapkan untuk proses refleksi (reflect) pada tahapan selanjutnya. Pada dikala melsayakan observasi, kepala sekolah atau pengawas sekolah harus mempunyai ajaran dan alat pengumpul data (informasi) yaitu instrumen penelitian atau instrumen pengumpul data yg telah ditentukan atau dikembangkan pada tahap perencanaan (plan). Data dan warta yg diperoleh kemudian dioragnisasi sedemikian rupa atau diolah untuk memperoleh bahan. dalam melsayakan tahapan refleksi (reflect).Refleksi (reflect)
Sebuah siklus penelitian tindakan sekolah (PTS) akan diakhiri dengan proses refleksi. Pada tahapan ini kepala sekolah atau pengawas sekolah melsayakan penilaian dan penilaian terhadap tindakan (action) yg telah dilsayakannya untuk memecahkan permasalahan. Proses ini tentu saja harus dilsayakan dengan dasar yg sayarat dan faktual, melalui data dan warta yg telah dikumpulkan melalui tahapan observe (observasi). Setiap warta yg diperoleh dan telah dianalisis menjadi pijakan untuk melsayakan proses refleksi. Kemudian, dengan dasar hasil refleksi inilah si peneliti (dalam hal ini kepala sekolah atau pengawas sekolah) kemudian melsayakan perbaikan tindakan (modifikasi), atau bahkan tidak boleh dan diganti dengan tindakan lainnya yg lebih logis untuk dicobakan, yg kemudian akan diimplementasikan pada siklus berikutnya. Dan tentu saja hal tersebut harus didahului dengan tahapan perencanaan (plan) kembali sehingga siklus penelitian akan berulang.Demikian klarifikasi mengenai 4 tahapan dalam sebuah siklus Perguruan Tinggi Swasta (Penelitian Tindakan Sekolah) yg dilsayakan oleh seorang kepala sekolah atau pengawas sekolah untuk meningkatkan atau memperbaiki kondisi dan mutu pendidikan di sebuah satuan pendidikan.
Baca Juga:
Tips Sukses Melaksanakan PTS
Tujuan dan Manfaat PTS
0 Response to "Siklus Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)"
Post a Comment